Jumat, 13 Juni 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Contoh RPP dengan format kurikulum 2013

      Berikut ini merupakan contoh RPP dengan format mengikuti aturan kurikulum 2013 yang dibuat saat perkuliahan sebagai pelatihan dasar dalam pembuatan RPP dengan format mengikuti aturan kurikulum 2013. Hanya saja, karena ini masih bersifat pelatihan awal, maka RPP ini masih mengkhusus pada satu mata pelajaran saja yaitu Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dan belum dikaitkan dengan mata pelajaran lainnya, seperti yang diatur oleh kurikulum 2013 yaitu materi bersifat tematik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                    : SD No .............................
Kelas/Semester       : III/I
Mata Pelajaran       : Seni Budaya dan Keterampilan
Alokasi Waktu        : 2×35 menit

A. Kompetensi Inti (KI):
     Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

B. Kompetensi Dasar (KD):
2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni.

C. Indikator:
1. Menggambar imajinatif mengenai diri sendiri.
2. Mewarnai gambar imajinatif mengenai diri sendiri.

D. Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat gambar imajinatif mengenai diri sendiri.
2. Mewarnai gambar imajinatif mengenai diri sendiri.

E. Materi Pembelajaran:
     Gambar imajinatif merupakan gambar yang bersifat khayalan, misalnya manusia memiliki sayap, manusia berwajah besar dengan badan yang sangat kecil, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Peralatan yang digunakan dalam membuat gambar imajinatif meliputi kertas gambar, pensil, penghapus, pensil warna, dan peralatan menggambar yang mendukung lainnya.

F. Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Praktikum
3. Tes secara lisan dan tulisan
4. Pemberian tugas

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran:
1. Media Pembelajaran : Contoh-contoh karya seni berupa gambar imajinatif .
2. Alat Pembelajaran     : Kertas gambar, pensil, penghapus, pensil warna, penggaris, dan alat-alat lainnya yang mendukung.
3. Sumber Pembelajaran : Buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif, KTK SD kelas III.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (15 menit)
    Menyiapkan berbagai media seperti alat tulis, dan alat-alat menggambar yang lainnya.
2. Inti (70 menit)
    a. Memahami materi tentang gambar imajinatif.
    b. Menggambar gambar imajinatif.
    c. Mewarnai gambar imajinatif.
    d. Menceritakan arti dari gambar imajinatif tersebut.
    e. Mengapresiasi hasil karya berupa gambar imajinatif.
3. Penutup (20 menit)
  a. Mengevaluasi dan merefleksi tentang hasil dan proses pembelajaran yang telah terjadi.
     b. Mengakhiri kegiatan pembelajaran.

I. Penilaian:
1. Jenis/teknik penilaian   : tes lisan dan tulisan
2. Bentuk instrumen         : isian dan uraian
3. Instrumen                        :  lembar kerja siswa


Oleh Ni Luh Ketut Yunita Sari (1211031013)
Kelas A Jurusan PGSD UNDIKSHA
Semester 4

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

FORMAT PENULISAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Berikut ini diuraikan runtutan penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut kurikulum 2013.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan     :
Kelas/Semester            :
Tema/subtema             :
Alokasi waktu              :

     A. Kompetensi Inti (KI)
     B. Kompetensi Dasar dan Indikator
          1.  .................................. (KD pada KI-1)
          2.  .................................. (KD pada KI-2)
          3.  .................................. (KD pada KI-3)
               Indikator : ........................................
          4.  .................................. (KD pada KI-4)
               Indikator : ........................................
KD-1 dan KD-2 dari KI1 dan KI2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
     C. Tujuan Pembelajaran
     D. Materi Pembelajaran (rincian dari materi pembelajaran)
     E. Metode Pembelajaran (rincian dari kegiatan pembelajaran)
     F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
         1. Media
         2. Alat/Bahan
         3. Sumber Belajar
     G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
         1. Pertemuan ke-satu:
             a. Pendahuluan (........ menit)
             b. Inti (....... menit)
             c. Penutup (........ menit)
         2. Pertemuan ke-dua:
             a. Pendahuluan (....... menit)
             b. Inti (....... menit)
             c. Penutup (......... menit)
     H. Penilaian
          1. Jenis/Teknik Penilaian
          2. Bentuk instrumen dan instrumen
          3. Pedoman penskoran
     

Senin, 09 Juni 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dan disusun sebelum proses pembelajaran tersebut dilaksanakan, sehingga proses pembelajaran tersebut akan berlangsung dengan lebih optimal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah turunan dari Silabus dan apabila dibandingkan dengan Silabus, RPP sifatnya lebih spesifik dalam mengatur apa yang harus terjadi dalam suatu proses pembelajaran. Pada umumnya, Silabus mengatur tentang kompetensi-kompetensi serta alokasi waktu selama satu semester, sedangkan RPP  dibuat pada masing-masing materi dalam satu pertemuan. Hal ini yang menyebabkan RPP sifatnya lebih spesifik (lebih mengkhusus) dibandingkan dengan Silabus.
  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengandung beberapa komponen yang perlu untuk diperhatikan dalam proses penyusunannya, diantaranya yaitu:
  1.  Identitas sekolah.
  2. Identitas tema/subtema.
  3. Kelas/semester.
  4. Materi pokok.
  5. Alokasi waktu, yang ditentukan sesuai keperluan dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai.
  6. Kompetensi Inti, merupakan kompetensi yang telah ditetapkan oleh negara yang sifatnya 'given' yaitu tidak dapat diubah. Oleh karena itu, kompetensi itu harus diterapkan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
  7.  Kompetensi Dasar, kompetensi dasar juga disusun oleh pemerintah dan tidak dapat diubah. Berarti, pemerintah telah menyiapkan kompetensi yang mendasar yang harus dimiliki siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Kompetensi dasar tersebut mencakup kemampuan spesifik seperti sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran.
  8.  Indikator, merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat diubah dan disesuaikan dengan kondisi siswa, satuan pendidikan dan potensi daerah dan bersifat operasional (dapat diukur). Penggunaan kata dalam pembuatan indikator, sebaiknya menggunakan kata yang menuntut siswa untuk mengerjakan sesuatu. Indikator dalam RPP harus sejalan dengan kompetensi dasar dan sebaiknya memenuhi tiga aspek dalam Taksonomi Bloom yaitu kognisi (pengetahuan), apeksi (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Dalam merumuskan indikator, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi dalam KI dan KD, indikator dimulai dari tingkat berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, juga dari kongkrit ke abstrak. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal pada kompetensi dasar, serta indikator harus menggunakan kata kerja yang operasional.
  9.  Tujuan Pembelajaran, merupakan turunan dari indikator dan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditetapkan. Misalnya, pada indikator pertama yaitu menyatakan rasa syukur. Maka, tujuan pembelajaran yang pertama yaitu dapat menyatakan rasa syukur.
  10. Materi pembelajaran, yaitu rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
  11.  Metode Pembelajaran, merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran yang digunakan pendidik untuk menciptakan suasana belajar agar kompetensi dasar dapat tercapai dan disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pemilihan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam satu kali pertemuan boleh menggunakan satu metode, yang penting metode tersebut dapat memenuhi semua proses yang akan dilaksanakan. Namun hingga saat ini, belum ada satu metodepun yang sempurna, sehingga dalam proses pembelajaran harus menggunakan lebih dari satu metode seperti metode ceramah, diskusi, dan unjuk kerja dalam satu kali pertemuan.
  12. Media, alat dan sumber pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran. Alat pembelajaran yaitu alat bantu yang dapat memudahkan guru dalam memberikan pengertian pada siswa. Sumber belajar yaitu sumber yang relevan dengan materi pelajaran, seperti buku, media cetak, dan sumber lainnya.
  13. Langkah-langkah pembelajaran yang mencakup pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
  14.  Penilaian yang terdiri dari jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen, dan pedoman penskoran. Evaluasi adalah salah satu bentuk penilaian yang mengacu pada indikator. Sehingga, apa yang dipelajari dalam proses pembelajaran, itu juga yang di evaluasi.
       Penentuan proses pembelajaran dalam kegiatan inti, harus diketahui secara seksama dari setiap bagiannya yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru harus mengetahui perbedaannya secara jelas karena ini merupakan kegiatan inti pembelajaran. Perbedaannya yaitu pada eksplorasi, siswa dituntut untuk dapat mencari dan menggali pengetahuannya sendiri. Kemudian pada elaborasi, siswa melakukan aktivitas yang kegiatannya memahami materi dengan lebih mendalam. Lalu pada tahap konfirmasi, kegiatannya lebih menekankan pada penyamaan persepsi, umpan balik, untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Apabila guru memahami perbedaan dari setiap tahap ini, maka proses pembelajaran akan sesuai dengan rencana yang seharusnya dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih optimal.

Oleh Ni Luh Ketut Yunita Sari (1211031013) kelas A jurusan PGSD semester 4.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah kerajinan tangan dan seni rupa.















Minggu, 01 Juni 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

CETAK TINGGI SEDERHANA

        Mencetak merupakan salah satu teknik yang dipergunakan dalam memperbanyak bentuk. Salah satu teknik yang tergolong dalam mencetak adalah cetak tinggi sederhana. Cetak tinggi merupakan teknik mencetak dengan mencukil pencetak sehingga ketika pencetak tersebut di celupkan pada tinta ataupun cat, akan menghasilkan bentuk seperti yang muncul pada pencetak. Dikatakan sederhana, karena cetak tinggi ini menggunakan bahan-bahan yang sederhana seperti wortel, pelepah pisang, kentang, dan umbi-umbian lainnya. Selain bahan-bahannya yang sederhana, proses pembuatannya juga cukup sederhana. Untuk menghasilkan karya cetak tinggi sederhana, maka alat dan bahan serta cara pembuatan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut.
 Alat dan Bahan:
 Umbi-umbian
 Pelepah pisang
 Bantalan tinta
 Kertas gambar
 Cutter
 Tinta/cat
 Cara membuat:
  1. Apabila menggunakan pelepah pisang, pelepah pisang tersebut dapat langsung dicelupkan pada bantalan tinta yang telah terisi tinta. Namun, apabila menggunakan umbi-umbian, umbi-umbian tersebut dibentuk terlebih dahulu, sesuai dengan keinginan dengan menggunakan cutter. 
  2. Kemudian, celupkan pada bantalan yang telah berisi tinta. Setelah dicelupkan pada bantalan tinta, selanjutnya tempelkan umbi atau pelepah pisang yang telah berbentuk tersebut pada kertas gambar. 
  3. Kemudian rangkailah bentuk-bentuk cetakan tersebut sehingga menghasilkan suatu bentuk yang unik, misalnya burung merak, pepohonan, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan hasil karya yang menggunakan teknik cetak tinggi sederhana:




          Gambar diatas merupakan contoh hasil karya dari cetak tinggi sederhana yang menggunakan pelepah pisang dan umbi-umbian. Gambar pertama masih tergolong polos karena cetak tinggi yang diterapkan masih dalam bentuk yang sangat sederhana. Sedangkan pada gambar kedua, cetak tinggi mulai diterapkan pada bentuk-bentuk yang lebih tegas, misalnya membuat burung merak melalui teknik cetak tinggi sederhana ini.

           Penggunaan tinta dalam cetak tinggi sederhana ini, dapat juga menggunakan alat alternatif lain seperti cat air yang tidak dicairkan dengan air dan cat. Penggunaan dari masing-masing pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apabila menggunakan cat air tanpa mencairkannya dengan air, pilihan warnanya memang lebih banyak, namun tidak efisien digunakan karena terlalu boros dan cat air akan cepat habis. Apabila menggunakan tinta atapun cat, pilihan warnanya lebih sedikit, namun lebih efisien digunakan karena harganya lebih murah dan isinya lebih banyak. Pada gambar diatas, itu merupakan hasil karya cetak tinggi sederhana yang menggunakan tinta.  Pembuatan karya seni dengan menerapkan teknik cetak tinggi ini cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam mengolah bentuk dan menciptakan bentuk yang unik sesuai tingkat kreativitas siswa.



Oleh Ni Luh Ketut Yunita Sari (1211031013) Kelas A, Semester 4, Jurusan PGSD UNDIKSHA
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kerajinan tangan dan seni rupa.