Sabtu, 15 Maret 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa (pertemuan ke 4)

TEKNIK BATIK SEDERHANA DI SEKOLAH DASAR



       Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pelaksanaan proses belajar dengan memadukan berbagai matapelajaran yg relevan dan berkaitan dalam proses pembelajaran. Contohnya, mata pelajaran senirupa, IPA, dan bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan melatih siswa membuat batik sederhana. Dikatakan batik sederhana karena proses pembuatan serta alat yang digunakan juga sederhana. Melalui pembuatan batik sederhana, siswa dapat mempelajari senirupa dengan dapat menghasilkan karya seni berupa batik sederhana. Mempelajari IPA, misalnya  siswa dapat mempelajari alat-alat pembuatan batik apa saja yang berasal dari lingkungan, kemudian mempelajari bahasa Indonesia yaitu siswa dapat berlatih mendeskripsikan hasil karyanya dan menjelaskan tentang konsep dari pembuatan hasil karya seni batik sedehana.
      Batik sederhana merupakan hasil karya seni membatik  yang proses pembuatannya dilakukan dengan menggunakan media yang sederhana, sehingga cara kerjanyapun sederhana juga. Proses pembuatan batik sederhana ini dimulai dengan menyiapkan alat-alat yang mendukung dalam proses membuat batik sederhana tersebut. Seperti terlihat pada gambar diatas, peralatan yg perlu disiapkan meliputi kertas gambar, crayon, kuas cat air atau kuas cat minyak no.7, cat air, palet dan koran. Proses pembuatan batik sederhana ini berbeda dengan proses pembuatan batik yang sebenarnya. Dilihat dari segi peralatan yang disediakan, pembuatan batik yang sebenarnya yaitu menggunakan pewarna untuk memberikan warna pada batik, menggunakan perintang berupa lilin malam, medianya yaitu kain dan menggunakan canting.
      Langkah-langkah pembuatan batik sederhana seperti yang terlihat pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
  1. Buatlah motif batik dengan menggunakan crayon diatas kertas gambar.
  2. Pastikan dalam motif batik yang dibuat, terdapat motif yang penuh serta terdapat juga motif yang tidak penuh dengan warna.
  3. Setelah pembuatan motif batik dengan menggunakan crayon selesai, lalu siapkan cat air yang sudah dicampur dengan air pada palet. Pemilihan warna dasar, hendaknya menggunakan warna yang berbeda dari warna motif yang telah dibuat, sehingga akan terlihat perbedaan warna antara warna dasar dengan warna motif.
  4. Siapkan kuas cat air atau kuas cat minyak.
  5. Poleskan cat air tersebut pada kertas dengan menggunakan kuas, lalu keringkan.
   Setelah melakukan proses pembuatan batik dengan menggunakan teknik batik sederhana, diketahui bahwa motif batik penuh dengan warna yang telah dibuat  dengan crayon akan tetap terlihat meskipun telah dipoles dengan cat air, dan pada motif yang tidak penuh dengan warna atau ada ruang kosong dalam motif tersebut, maka cat air tersebut akan menyatu pada ruang kosong dalam motif tersebut. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa crayon tersebut berperan sebagai perintang, cat air sebagai pewarna, dan kertas sebagai media dalam pembuatan batik sederhana.
          Dalam pembelajaran tematik, selain pembelajarannya yang bersifat terpadu, siswa juga dituntut untuk dapat menggali pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan proses pembuatan batik sederhana ini, siswa akan menemukan sendiri tentang sifat-sifat dan fungsi dari masing-masing alat yang digunakan, sehingga proses pembelajaran tidak bersumber penuh pada guru, melainkan guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, seperti tuntutan kurikulum tahun 2013 yang berlaku saat ini.

Oleh: Ni Luh Ketut Yunita Sari (1211031013) Kelas A, PGSD, Semester 4.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar